Jet Tempur AS Jatuh di Perairan Internasional, Dua Pilot Berhasil Dievakuasi

Washington, D.C. – Sebuah jet tempur milik Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) dilaporkan jatuh di perairan internasional pada Selasa (13/2) waktu setempat. Insiden tersebut terjadi saat pesawat sedang menjalani latihan militer rutin di atas Samudra Pasifik. Dua pilot yang berada di dalam pesawat berhasil keluar sebelum pesawat menghantam permukaan laut dan segera dievakuasi oleh tim penyelamat.

Insiden Terjadi saat Latihan Militer

Menurut pernyataan resmi dari Komando Armada Pasifik AS, jet tempur jenis F/A-18 Super Hornet mengalami kegagalan sistem saat melakukan manuver udara. Kecelakaan terjadi di ketinggian sekitar 20.000 kaki sebelum pesawat kehilangan daya angkat dan mulai jatuh menuju laut.

“Saat pesawat mengalami gangguan teknis, kedua pilot segera melakukan prosedur darurat dengan kursi pelontar (ejection seat) sebelum pesawat jatuh ke laut,” ujar juru bicara US Navy.

Tak lama setelah insiden terjadi, tim penyelamat yang terdiri dari kapal perang dan helikopter militer dikerahkan ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi kedua pilot. Mereka ditemukan dalam keadaan selamat meskipun mengalami cedera ringan akibat benturan saat mendarat di air.

Penyebab Jatuhnya Pesawat Masih Diselidiki

Hingga saat ini, penyebab pasti kecelakaan tersebut masih dalam tahap investigasi oleh Dinas Keselamatan Penerbangan Militer AS. Namun, dugaan awal mengarah pada kerusakan mesin atau sistem kendali yang menyebabkan pesawat kehilangan stabilitas.

Pengamat militer menyebut bahwa F/A-18 Super Hornet, yang telah menjadi tulang punggung armada jet tempur AS selama beberapa dekade, memang mengalami tantangan teknis dalam beberapa tahun terakhir. Meski terus diperbarui, beberapa unit lama mengalami keausan akibat pemakaian yang intensif.

“Jet tempur ini adalah salah satu yang paling andal dalam armada AS, tetapi seperti semua pesawat tempur, tetap memiliki batas usia operasional. Ini menjadi pengingat penting bagi militer AS untuk terus memantau dan meningkatkan kesiapan teknis armada mereka,” ujar seorang analis pertahanan dari Washington.

Implikasi bagi Operasi Militer AS

Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan Indo-Pasifik, di mana AS tengah memperkuat kehadiran militernya guna mengimbangi pengaruh China dan Rusia. Kejatuhan salah satu jet tempurnya tentu menjadi perhatian, terutama dalam konteks kesiapan tempur dan keamanan operasional angkatan bersenjata AS.

Namun, pihak militer memastikan bahwa insiden ini tidak berdampak pada operasi militer AS secara keseluruhan dan latihan tempur tetap berjalan sesuai jadwal.

“Keamanan personel selalu menjadi prioritas utama kami. Investigasi menyeluruh akan dilakukan untuk memahami penyebab insiden ini dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” lanjut pernyataan resmi dari US Navy.

Kesimpulan

Jatuhnya F/A-18 Super Hornet di perairan internasional menambah daftar insiden penerbangan militer yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Meski kedua pilot berhasil selamat, kecelakaan ini menjadi pengingat bagi AS tentang pentingnya pemeliharaan armada pesawat tempur mereka di tengah meningkatnya ketegangan global.

Dengan investigasi yang masih berlangsung, dunia menunggu langkah selanjutnya dari Pentagon dalam memastikan keselamatan penerbangan militer mereka di masa depan.