Film adaptasi dari drama Korea A Business Proposal menjadi sorotan tajam setelah mengalami boikot besar-besaran yang berujung pada kegagalan komersial. Padahal, serial dramanya yang tayang pada tahun 2022 mendapat sambutan hangat dan menjadi salah satu drama romantis paling populer pada masanya. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi hingga film ini berakhir flop?
Ekspektasi Tinggi, Kenyataan Berbeda
Setelah kesuksesan dramanya, proyek adaptasi film A Business Proposal diumumkan dengan antusiasme tinggi dari para penggemar. Namun, sejak trailer resmi dirilis, kekecewaan mulai bermunculan. Banyak yang merasa bahwa pemilihan pemain utama tidak mampu menggantikan pesona Ahn Hyo-seop dan Kim Se-jeong dalam versi drama. Selain itu, perubahan dalam alur cerita juga dianggap tidak sejalan dengan ekspektasi penonton yang sudah mengenal versi webtoon dan dramanya.
Beberapa faktor utama yang menyebabkan film ini gagal memenuhi harapan adalah:
- Pergantian Pemeran yang Kontroversial
- Salah satu alasan terbesar boikot terhadap film ini adalah pemilihan aktor dan aktris yang tidak diterima dengan baik oleh penggemar. Karakter utama yang sebelumnya dimainkan oleh Ahn Hyo-seop dan Kim Se-jeong dalam drama dianggap memiliki chemistry yang kuat dan sulit digantikan. Pemeran baru tidak hanya dinilai kurang karismatik, tetapi juga dianggap tidak mampu membangun dinamika hubungan yang sama menariknya seperti versi drama.
- Perubahan Cerita yang Terlalu Jauh
- Film ini disebut-sebut mencoba menawarkan sudut pandang baru, tetapi perubahan dalam alur cerita justru menuai kritik. Beberapa bagian ikonik yang menjadi daya tarik di drama dihilangkan atau diubah sedemikian rupa sehingga kehilangan nuansa romantis dan komedi yang menjadi daya tarik utamanya.
- Boikot dari Penggemar Drama dan Webtoon
- Sebagian besar penggemar setia drama dan webtoon merasa kecewa dengan keputusan produksi yang tidak mempertahankan elemen-elemen kunci yang membuat cerita ini sukses sebelumnya. Akibatnya, muncul gerakan boikot di media sosial, di mana tagar seperti #BoycottABusinessProposalMovie sempat menjadi trending.
- Review Buruk dari Kritikus dan Penonton
- Tak hanya dari kalangan penggemar, kritikus film juga memberikan ulasan negatif terhadap film ini. Mereka menyoroti kualitas skenario yang lemah, pengembangan karakter yang tidak maksimal, serta penyutradaraan yang kurang tajam dalam menangkap esensi romansa dan humor khas cerita aslinya.
Dampak Besar pada Box Office dan Industri Film Korea
Akibat dari berbagai faktor di atas, film ini mengalami kejatuhan di box office dalam minggu pertama penayangan. Tiket yang terjual jauh lebih sedikit dibandingkan dengan ekspektasi awal, bahkan kalah bersaing dengan film-film lain yang tayang bersamaan.
Kegagalan film ini juga memicu diskusi lebih luas tentang tren adaptasi dari drama populer ke format film. Banyak yang mempertanyakan apakah perlu bagi industri hiburan Korea untuk terus membuat versi layar lebar dari serial yang sudah sukses, terutama jika adaptasi tersebut tidak dilakukan dengan perencanaan matang.
Kesimpulan
Boikot dan kegagalan film A Business Proposal menjadi pelajaran bagi industri perfilman, bahwa ekspektasi penggemar tidak boleh diabaikan dalam sebuah proyek adaptasi. Perubahan dalam casting dan alur cerita harus dilakukan dengan bijak agar tetap mempertahankan daya tarik utama dari cerita aslinya. Jika tidak, hasil akhirnya bisa berujung pada kekecewaan besar, seperti yang terjadi dalam kasus ini.