Kanker kolorektal, yang menyerang usus besar dan rektum, tidak lagi menjadi penyakit yang hanya dialami oleh usia lanjut. Tren menunjukkan peningkatan signifikan kasus kanker kolorektal pada generasi muda, termasuk Generasi Z. Para dokter dan peneliti semakin khawatir akan fenomena ini dan berusaha mengidentifikasi faktor-faktor yang memicunya.
Peningkatan Kasus pada Usia Muda
Beberapa penelitian menunjukkan lonjakan kasus kanker kolorektal pada individu berusia 20 hingga 30 tahun. Misalnya, sebuah studi mengungkapkan bahwa kasus kanker kolorektal pada orang berusia 20 hingga 34 tahun diperkirakan akan meningkat hingga 90 persen dari tahun 2010 hingga 2030.
Faktor Risiko dan Gaya Hidup
Beberapa faktor risiko yang diduga berkontribusi terhadap peningkatan kasus kanker kolorektal pada generasi muda antara lain:
- Pola Makan Tidak Sehat: Konsumsi makanan tinggi lemak, daging merah, dan daging olahan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal. Sebaliknya, kurangnya asupan serat dari sayuran dan buah-buahan juga berperan dalam meningkatkan risiko tersebut. parkwaycancercentre.com
- Obesitas: Kelebihan berat badan atau obesitas telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal. parkwaycancercentre.com
- Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol: Merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena kanker kolorektal. parkwaycancercentre.com
- Paparan Mikroplastik: Penelitian terbaru menunjukkan bahwa partikel mikroplastik yang tersebar luas dapat terakumulasi di organ tubuh seiring waktu, menyebabkan kerusakan DNA yang tidak dapat dipulihkan dan peradangan kronis, yang pada akhirnya dapat memicu pertumbuhan sel kanker. health.detik.com
- Penggunaan Antibiotik Berlebihan: Penggunaan antibiotik yang meningkat dalam beberapa dekade terakhir dapat mempengaruhi mikrobioma usus, yang berpotensi meningkatkan risiko perkembangan kanker kolorektal. BBC
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Penting bagi generasi muda untuk mewaspadai gejala awal kanker kolorektal, seperti:
- Perubahan kebiasaan buang air besar (diare atau sembelit) yang berlangsung lama
- Perasaan bahwa usus tidak sepenuhnya kosong
- Darah dalam tinja
- Nyeri atau kram perut
- Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Pentingnya Deteksi Dini
Deteksi dini kanker kolorektal dapat meningkatkan efektivitas pengobatan. Meskipun skrining rutin biasanya disarankan untuk individu di atas usia 50 tahun, peningkatan kasus pada usia muda menunjukkan perlunya kesadaran dan kewaspadaan lebih awal.
Kesimpulan
Peningkatan kasus kanker kolorektal pada Generasi Z menjadi perhatian serius bagi para profesional kesehatan. Faktor-faktor seperti pola makan tidak sehat, obesitas, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, paparan mikroplastik, dan penggunaan antibiotik yang berlebihan diduga berkontribusi terhadap tren ini. Meningkatkan kesadaran akan faktor risiko, gejala awal, dan pentingnya deteksi dini sangat penting untuk mengurangi dampak kanker kolorektal pada generasi muda.