Beijing – Aktor laga legendaris Donnie Yen kembali menghebohkan dunia perfilman dengan pernyataannya tentang kebangkitan industri film China di kancah global. Dalam wawancara eksklusif, Donnie Yen menyoroti film animasi terbaru, Ne Zha 2, sebagai bukti bahwa China semakin siap bersaing dengan Hollywood dalam produksi film berkualitas tinggi.
Sebagai salah satu ikon perfilman dunia yang telah berkecimpung dalam industri film Asia dan Hollywood, Donnie Yen menyebut bahwa perkembangan teknologi animasi dan narasi film China semakin matang. Ia percaya bahwa Ne Zha 2 akan menjadi tonggak penting dalam mengukuhkan dominasi China di industri film global.
Kemajuan Sinema China: Dari Lokal ke Internasional
Film pertama Ne Zha (2019) sukses besar dengan meraup lebih dari ¥5 miliar yuan (sekitar $700 juta) di box office China dan menjadi film animasi terlaris dalam sejarah negara tersebut. Dengan kesuksesan tersebut, sekuel Ne Zha 2 digarap dengan lebih ambisius, baik dari sisi animasi maupun alur cerita.
Menurut Donnie Yen, keberhasilan film ini menandai lonjakan besar dalam industri animasi China yang selama ini masih dianggap tertinggal dari Hollywood.
“Kita melihat bagaimana China mampu menghasilkan animasi dengan kualitas yang menyaingi studio-studio besar seperti Disney dan Pixar. Ne Zha 2 adalah bukti bahwa kita punya kapasitas untuk menciptakan film yang bisa bersaing di pasar global,” ujar Donnie Yen.
Ia juga menyoroti bagaimana narasi khas budaya China menjadi daya tarik utama bagi audiens internasional, seiring dengan meningkatnya minat terhadap mitologi dan legenda China di panggung dunia.
Teknologi Animasi yang Setara dengan Hollywood
Salah satu aspek yang paling menonjol dalam Ne Zha 2 adalah penggunaan teknologi animasi terbaru, termasuk CGI tingkat tinggi yang mampu menciptakan efek visual yang spektakuler.
Film ini dikembangkan oleh tim yang sebelumnya menggarap film animasi terkenal seperti White Snake dan Jiang Ziya, yang telah menunjukkan peningkatan luar biasa dalam kualitas produksi. Para animator dan desainer China telah belajar dari teknik Hollywood, tetapi tetap mempertahankan gaya artistik khas China yang membedakan film ini dari produksi barat.
Sejumlah kritikus film internasional yang sudah menyaksikan Ne Zha 2 dalam pemutaran awal mengakui bahwa visual dalam film ini tak kalah dengan produksi besar seperti Spider-Man: Across the Spider-Verse atau How to Train Your Dragon.
Strategi Ekspansi ke Pasar Global
Selain menargetkan pasar domestik yang besar, Donnie Yen menyebut bahwa China mulai fokus menembus pasar internasional, baik melalui distribusi film maupun kolaborasi dengan studio asing.
“Hollywood selama ini mendominasi pasar global, tapi China memiliki potensi besar. Kita harus percaya bahwa film-film China bisa sukses di luar negeri, terutama dengan cerita yang kaya dan budaya yang unik,” katanya.
Strategi ekspansi ini juga terlihat dengan semakin banyaknya film China yang tayang di bioskop global, termasuk di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia Tenggara. Dengan dukungan platform streaming seperti Netflix dan Disney+, distribusi film China kini semakin luas dan menjangkau audiens yang lebih besar.
Kesimpulan
Pernyataan Donnie Yen tentang Ne Zha 2 bukan hanya soal kesuksesan satu film, tetapi menjadi simbol kebangkitan industri film China yang kini siap bersaing dengan Hollywood. Dengan kemajuan teknologi, narasi yang semakin kuat, dan strategi pemasaran yang lebih agresif, film-film China berpotensi mendominasi pasar global di masa depan.
Apakah Ne Zha 2 akan menjadi batu loncatan bagi dominasi sinema China? Waktu akan menjawab, tetapi yang pasti, dunia kini mulai melihat China sebagai pesaing serius dalam industri hiburan internasional.