Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan bahwa Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan resmi diluncurkan pada 24 Februari 2025. Nama “Daya Anagata Nusantara” memiliki makna khusus, di mana “Daya” berarti kekuatan, “Anagata” berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti masa depan, dan “Nusantara” merujuk pada kepulauan Indonesia. Secara keseluruhan, nama ini mencerminkan visi Danantara sebagai kekuatan masa depan Indonesia dalam mengelola investasi dan aset negara.
Danantara dirancang untuk menjadi lembaga pengelola investasi yang mirip dengan Temasek di Singapura. Tujuannya adalah mengonsolidasikan dan mengoptimalkan aset-aset penting negara, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), guna meningkatkan kesejahteraan nasional dan daya saing global. Pada tahap awal, Danantara akan mengelola aset senilai sekitar 600 miliar dolar AS atau setara Rp 9.504 triliun, menjadikannya salah satu sovereign wealth fund terbesar di dunia.
Pembentukan Danantara telah melalui proses yang cermat dan hati-hati. Sebelumnya, peluncurannya direncanakan pada November 2024, namun ditunda untuk memastikan semua persiapan, termasuk revisi peraturan pemerintah dan peraturan presiden, dapat diselesaikan dengan baik. Presiden Prabowo menekankan pentingnya pendekatan yang hati-hati dalam pembentukan Danantara agar lembaga ini dapat beroperasi secara efektif dan transparan.
Dengan peluncuran resmi yang dijadwalkan pada 24 Februari 2025, diharapkan Danantara dapat berperan sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi Indonesia, mengoptimalkan pengelolaan aset negara, dan menarik lebih banyak investasi, baik dari dalam maupun luar negeri.