Tokyo, 10 Februari 2025 – Rencana merger antara dua raksasa otomotif Jepang, Nissan dan Honda, resmi batal setelah negosiasi yang berlangsung selama beberapa bulan terakhir tidak mencapai kesepakatan. Sebagai gantinya, Nissan kini dikabarkan tengah menjajaki kemitraan baru dengan Foxconn, perusahaan teknologi asal Taiwan yang dikenal sebagai produsen utama iPhone.
Menurut sumber yang dekat dengan negosiasi, pembatalan merger antara Nissan dan Honda disebabkan oleh perbedaan visi strategis dalam pengembangan kendaraan listrik dan teknologi otonom. Honda lebih memilih untuk tetap mengembangkan teknologinya sendiri, sementara Nissan ingin melakukan aliansi yang lebih erat guna mempercepat inovasi dan ekspansi globalnya.
Di tengah batalnya merger tersebut, muncul kabar bahwa Nissan telah membuka diskusi dengan Foxconn untuk menjalin kerja sama strategis di sektor kendaraan listrik. Foxconn, yang dalam beberapa tahun terakhir agresif memasuki industri otomotif, dianggap sebagai mitra potensial yang dapat mempercepat pengembangan teknologi kendaraan listrik Nissan.
“Kami terus mencari peluang untuk memperkuat strategi elektrifikasi kami,” ujar seorang juru bicara Nissan dalam pernyataan resminya. “Kolaborasi dengan mitra teknologi seperti Foxconn adalah salah satu opsi yang kami pertimbangkan.”
Sementara itu, Foxconn sendiri telah menunjukkan keseriusannya dalam industri otomotif dengan meluncurkan berbagai model kendaraan listrik melalui anak perusahaannya, Foxtron. Kerja sama dengan Nissan diyakini dapat memperkuat posisi keduanya di pasar kendaraan listrik global, terutama menghadapi persaingan ketat dari produsen lain seperti Tesla, BYD, dan merek-merek asal Eropa.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi terkait bentuk kerja sama antara Nissan dan Foxconn. Para analis memperkirakan bahwa aliansi ini bisa mencakup produksi bersama, pengembangan teknologi baterai, hingga manufaktur komponen utama untuk kendaraan listrik masa depan.
Keputusan Nissan untuk beralih ke Foxconn daripada Honda menandakan perubahan arah dalam industri otomotif Jepang, yang semakin terbuka terhadap kolaborasi lintas industri. Dengan semakin berkembangnya teknologi kendaraan listrik dan digitalisasi mobil, kemitraan antara produsen otomotif dan perusahaan teknologi diyakini akan menjadi tren utama di masa mendatang.
Perkembangan lebih lanjut mengenai kerja sama antara Nissan dan Foxconn masih dinantikan oleh industri otomotif dan investor global, mengingat potensi dampaknya terhadap lanskap persaingan di pasar kendaraan listrik dunia.