Heboh Temuan Selongsong Peluru di Aksi Tolak MBG Papua, Polisi Berikan Klarifikasi

Jayapura, Papua – Aksi unjuk rasa menolak Mega Bintang Group (MBG) di Papua menjadi sorotan setelah beredar video yang menunjukkan selongsong peluru di lokasi demonstrasi. Video tersebut viral di media sosial, memicu spekulasi dan kecaman dari berbagai pihak. Menanggapi hal ini, pihak kepolisian akhirnya angkat bicara dan memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut.

Kronologi Aksi dan Temuan Selongsong Peluru

Demonstrasi yang berlangsung di Jayapura pada Senin (19/2) itu diikuti oleh ratusan massa yang menolak keberadaan MBG, sebuah perusahaan yang dikabarkan memiliki proyek besar di Papua dan dituding merugikan masyarakat lokal. Massa menuntut agar proyek-proyek MBG dihentikan karena dianggap mengancam hak tanah adat dan lingkungan.

Namun, situasi berubah tegang ketika seseorang menemukan beberapa selongsong peluru di sekitar lokasi aksi. Rekaman video yang menunjukkan temuan tersebut segera menyebar luas di media sosial, memicu dugaan adanya tindakan represif dari aparat keamanan.

Polisi: Bukan dari Pengamanan Aksi

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, membantah tuduhan bahwa peluru tersebut berasal dari aparat kepolisian yang mengamankan demonstrasi. Dalam konferensi pers yang digelar di Jayapura, ia menegaskan bahwa pihaknya tidak menggunakan peluru tajam dalam pengamanan aksi tersebut.

“Kami memastikan bahwa dalam pengamanan aksi, aparat hanya dilengkapi dengan perlengkapan standar untuk mengendalikan massa, seperti gas air mata dan pentungan. Tidak ada penggunaan senjata api dengan peluru tajam,” kata Fakhiri.

Ia juga menambahkan bahwa selongsong peluru yang ditemukan akan diselidiki lebih lanjut untuk memastikan asal-usulnya. “Kami akan melakukan uji balistik untuk mengetahui dari mana peluru itu berasal. Jangan sampai ada pihak yang sengaja memprovokasi situasi dengan menyebarkan informasi yang belum tentu benar,” tegasnya.

Spekulasi dan Respons Masyarakat

Meskipun kepolisian telah memberikan klarifikasi, temuan selongsong peluru ini tetap memicu berbagai spekulasi di kalangan masyarakat dan aktivis. Beberapa pihak menduga bahwa keberadaan peluru tersebut mengindikasikan adanya kelompok tertentu yang berusaha menciptakan ketegangan.

Ketua Aliansi Mahasiswa Papua, Yohanis Wenda, mengungkapkan kekhawatiran bahwa ada upaya intimidasi terhadap para demonstran. “Kami mendesak investigasi independen untuk memastikan bahwa tidak ada tindakan kekerasan terhadap para aktivis yang menyuarakan hak-hak rakyat Papua,” ujarnya.

Sementara itu, pengamat keamanan dari Universitas Cenderawasih, Dr. Markus Rumbo, menilai bahwa temuan ini harus ditanggapi dengan serius. “Perlu dilakukan penyelidikan menyeluruh untuk mencegah disinformasi yang dapat memperburuk situasi di Papua. Kepercayaan publik terhadap aparat keamanan sangat bergantung pada transparansi dalam menangani isu ini,” katanya.

Kesimpulan

Kasus temuan selongsong peluru dalam aksi unjuk rasa menolak MBG di Papua masih menyisakan tanda tanya. Meskipun kepolisian telah membantah keterlibatan mereka, desakan untuk melakukan investigasi mendalam terus bermunculan. Dengan dinamika yang terjadi, publik berharap agar penyelesaian kasus ini dapat dilakukan secara transparan guna menghindari eskalasi ketegangan lebih lanjut di Papua.